Kata banyak orang sih, dari mata turun
ke hati. Yakin tuh..? :) CINTA. Sesungguhnya datang dari
Sang Pemilik Cinta.
Sudah yakin kan kalau cinta adalah
anugrah dari Allah?, sekarang tinggal
kita mempraktekkannya. Orang yang
sudah mempraktekkan anugerah cintanya dapat dilihat dari tanda-tanda
sebagai berikut:
Pernah mengagumi seseorang? Pasti
pernah. Nah kekaguman itu termasuk
tanda2 cinta meski dalam taraf awal.
Ketika kita takjub akan kepandaian seseorang, maka kita akan percaya apa
yang dikatakan. Ketika kita kagum
akan sebuah lukisan, maka kita nggak
akan rela kalau lukisan itu rusak. Begitu juga dengan cinta pada Allah.
Pada saat kita mampu mengagumi
Allah melalui ciptaan-Nya, maka saat
itulah cinta kita sudah mulai
bermunculan. Dan bila cinta sudah
melekat gula jawa terasa coklat… eh… maksudnya kalau kita sudah cinta
sama Allah pasti apapun yang Allah
firmankan tak akan pernah kita
tidakkan. Kita akan rela
mengorbankan apapun agar Allah
tidak meninggalkan kita. Ya, nggak? Itu baru tanda pertama, sedangkan
tanda lainnya adalah banyak
mengingat, merenungkan,
melamunkan apa yang kita cintai.
Ketika melihat sesuatu yang
berhubungan dengan yang kita cintai pasti kita langsung ingat dan
menyebut-nyebutnya. Jika melihat
kebesaran Allah kita langsung bilang
‘masyaAllah’, ‘subhanallah’, ‘Allahu
akbar’ dan kata-kata lain yang
menyiratkan ingatan kita pada-Nya. Bila kedua tanda di atas sudah
terpenuhi, boleh kok dibilang kita
sudah sedikit mempraktekkan cinta.
Tapi agar cinta yang sudah Allah
berikan tidak kita salah gunakan untuk
mencintai hal2 yang tidak disukaiNya, maka tempatkanlah cinta pada posisi
yang benar. Manusia cenderung memiliki dua
penempatan akan cinta: Pertama: Adalah orang yang
menempatkan cinta berdasarkan nafsu
yang lebih mengarah pada keinginan
untuk memiliki. INILAH CINTANYA
ORANG PACARAN SEBELUM MENIKAH. Cinta orang seperti ini tentu mudah
hilang dan sifatnya fana, karena yang
diinginkan biasanya hal2 yang berupa
materi, penampilan fisik seperti
kecantikan, ketampanan, de el el.
Segala hal dilakukan demi mendapatkan kepuasan nafsu semata.
Walaupun Allah memang memberi
manusia kecintaan akan dunia, harta
benda dan wanita, bukan berarti lantas
kita bebas membiarkan nafsu kita
tanpa mempedulikan kebenaran di hadapan-Nya. Kalau udah gitu apa
bedanya kita dengan syetan yang
menghalalkan segala cara agar
mendapat teman nanti di neraka? Tul
gaaakkkkk...? Kedua: Adalah orang yg menempatkan
cinta itu berdasarkan syar’i yang
mengarah pada aturan Islam, yang
mencintai hanya karena yang dicintai
akan dapat mengingatkan kita akan
kebesaran Allah. INILAH CINTANYA ORANG YG PACARAN
SETELAH MENIKAH. Cinta yang nantinya akan jadi
penolong di hari yang tidak ada
pertolongan selain dari-Nya. Cinta yang
benar2 tidak dilandasi nafsu ingin
menguasai dan memiliki karena
semuanya dilakukan atas dasar ikhlas cinta karena Allah. Cinta semacam ini
bersifat abadi. Yang tak akan lenyap
ditinggal zaman. “Cinta itu anugrah maka
berbahagialah, sebab kita sengsara bila
tak punya cinta. Cobaan pasti datang
menghadang, rintangan pasti datang
menghujam. Namun cinta itu kan
membuatmu mengerti akan arti kehidupan" (Syair Lagu). Oleh karena itu tebarkanlah cinta
karena Allah di bumi-Nya, agar hidup
menjadi indah. JANGAN CINTA KARENA
NAFSU.
Dan jangan pula khawatir cinta kita
akan habis karena memang cinta itu diciptakan berlapis-lapis. Laksana kuku
yang tak habis walau sering dipotong.
Dan juga karena kecintaan pada Allah
ternyata bisa menyelamatkan orang
yang mencintai-Nya dari azab-Nya.
InsyaAllah.
Created by : Lita Lestari Rossacanina
0 comments:
Post a Comment