Friday, October 5, 2012

Dari Mana Datangnya Cinta



Sebnarnya darimana datangnya cinta..? 

Kata banyak orang sih, dari mata turun 

ke hati. Yakin tuh..? :) CINTA. Sesungguhnya datang dari 

Sang Pemilik Cinta. 
Sudah yakin kan kalau cinta adalah 
anugrah dari Allah?, sekarang tinggal 
kita mempraktekkannya. Orang yang 
sudah mempraktekkan anugerah cintanya dapat dilihat dari tanda-tanda 
sebagai berikut: 
Pernah mengagumi seseorang? Pasti 
pernah. Nah kekaguman itu termasuk 
tanda2 cinta meski dalam taraf awal. 
Ketika kita takjub akan kepandaian seseorang, maka kita akan percaya apa 
yang dikatakan. Ketika kita kagum 
akan sebuah lukisan, maka kita nggak 
akan rela kalau lukisan itu rusak. Begitu juga dengan cinta pada Allah. 

Pada saat kita mampu mengagumi 
Allah melalui ciptaan-Nya, maka saat 
itulah cinta kita sudah mulai 
bermunculan. Dan bila cinta sudah 
melekat gula jawa terasa coklat… eh… maksudnya kalau kita sudah cinta 
sama Allah pasti apapun yang Allah 
firmankan tak akan pernah kita 
tidakkan. Kita akan rela 
mengorbankan apapun agar Allah 
tidak meninggalkan kita. Ya, nggak? Itu baru tanda pertama, sedangkan 
tanda lainnya adalah banyak 
mengingat, merenungkan, 
melamunkan apa yang kita cintai. 
Ketika melihat sesuatu yang 
berhubungan dengan yang kita cintai pasti kita langsung ingat dan 
menyebut-nyebutnya. Jika melihat 
kebesaran Allah kita langsung bilang 
‘masyaAllah’, ‘subhanallah’, ‘Allahu 
akbar’ dan kata-kata lain yang 
menyiratkan ingatan kita pada-Nya. Bila kedua tanda di atas sudah 
terpenuhi, boleh kok dibilang kita 
sudah sedikit mempraktekkan cinta. 
Tapi agar cinta yang sudah Allah 
berikan tidak kita salah gunakan untuk 
mencintai hal2 yang tidak disukaiNya, maka tempatkanlah cinta pada posisi 
yang benar. Manusia cenderung memiliki dua 
penempatan akan cinta: Pertama: Adalah orang yang 
menempatkan cinta berdasarkan nafsu 
yang lebih mengarah pada keinginan 
untuk memiliki. INILAH CINTANYA 
ORANG PACARAN SEBELUM MENIKAH. Cinta orang seperti ini tentu mudah 
hilang dan sifatnya fana, karena yang 
diinginkan biasanya hal2 yang berupa 
materi, penampilan fisik seperti 
kecantikan, ketampanan, de el el. 
Segala hal dilakukan demi mendapatkan kepuasan nafsu semata. 
Walaupun Allah memang memberi 
manusia kecintaan akan dunia, harta 
benda dan wanita, bukan berarti lantas 
kita bebas membiarkan nafsu kita 
tanpa mempedulikan kebenaran di hadapan-Nya. Kalau udah gitu apa 
bedanya kita dengan syetan yang 
menghalalkan segala cara agar 
mendapat teman nanti di neraka? Tul 
gaaakkkkk...? Kedua: Adalah orang yg menempatkan 
cinta itu berdasarkan syar’i yang 
mengarah pada aturan Islam, yang 
mencintai hanya karena yang dicintai 
akan dapat mengingatkan kita akan 
kebesaran Allah. INILAH CINTANYA ORANG YG PACARAN 
SETELAH MENIKAH. Cinta yang nantinya akan jadi 
penolong di hari yang tidak ada 
pertolongan selain dari-Nya. Cinta yang 
benar2 tidak dilandasi nafsu ingin 
menguasai dan memiliki karena 
semuanya dilakukan atas dasar ikhlas cinta karena Allah. Cinta semacam ini 
bersifat abadi. Yang tak akan lenyap 
ditinggal zaman. “Cinta itu anugrah maka 
berbahagialah, sebab kita sengsara bila 
tak punya cinta. Cobaan pasti datang 
menghadang, rintangan pasti datang 
menghujam. Namun cinta itu kan 
membuatmu mengerti akan arti kehidupan" (Syair Lagu). Oleh karena itu tebarkanlah cinta 
karena Allah di bumi-Nya, agar hidup 
menjadi indah. JANGAN CINTA KARENA 
NAFSU. 
Dan jangan pula khawatir cinta kita 
akan habis karena memang cinta itu diciptakan berlapis-lapis. Laksana kuku 
yang tak habis walau sering dipotong. 
Dan juga karena kecintaan pada Allah 
ternyata bisa menyelamatkan orang 
yang mencintai-Nya dari azab-Nya. 
InsyaAllah.


0 comments:

Post a Comment